Berawal dari usai acara makan-makan kantor di darah Muara
karang di acara itu aku bertemu Pria yang terlihat sangat tertutup. Senyuman
malu itu datang berkali-kali namun bukan untukku, bahkan aku hanya bisa
melihatnya dari jauh. Aku bertanya dengan beberapa orang disana tentang pria
itu namun bukan informasi yang aku dapatkan aku malah jadi bahan ledekan semua
orang yang berfikir aku menyukainnya.
Responnya
untuk ku juga biasa saja apa ini hanya cinta numpang lewat saja aku terus
berfikir seperti itu, aku juga tidak terlalu memperdulikan itu yang penting
hari ini aku bahagia karena bisa bertemu dengan Pangeran seperti dia. Tapi aku
terus bertanya-tanya siapa namanya.
Aku mulai
mencari siapa namanya. Namun sangat susah jika tidak memiliki foto dan alat pendukung
lainnya, aku bertanya pada salah satu pekerja Muara Karang yaitu Arata tapi dia
juga sulit untuk membertahuku, dia bertanya fotonya. Sepertinya aku juga ga
bisa kalau ga punya alat pendukung.
Aku
memutuskan untuk berhenti mencari informasi tentangnya, lagi pula aku juga
sedang di sibukan dengan pria – pria yang keluar masuk dalam hidup ku. Setahun
sudah tak ada kabar dancerita tentangnya lagi. Aku pun juga tidak bertemu
dengannya lagi di karenakan kantor kami berbeda STO (Sentral Telepon Otomat).
Hari itu aku bertemu lagi dengan Arata di Pos
Satpam kebetulan aku sedang berada di sana dengan seseorang yang bisa di bilang
sedang dengan aku, namanya Dai dia Satpam Tampan di kantorku.
ASUKA : “Anak
muara karang loh waktu itu kita makan makan di muara
karang”
karang”
ARATA :
“Yang mana si? Adaa fotonya ga?”
ASUKA : “Ga
ada, tapi coba liat temen kamu yang ciri-cirinya tuh ga
terlalu hitam, manis, pendiem, pemalu, badannya sekamu lah”
terlalu hitam, manis, pendiem, pemalu, badannya sekamu lah”
ARATA :
“Ciri-cirinya kaya Akihoko”
ASUKA :
“masa nama orang manis gitu namanya kampung gitu, coba
-coba liat fotonya”
-coba liat fotonya”
ARATA : “Nih
Bentar kayanya ada deh fotonya si Akihiko”
ASUKA :
“Coba cepet”
ARATA : “Nih
yang ini bukan orangnya”
ASUKA :
“Nah.. iya bener yang ini, mana ada BBMnya ga?”
ARATA : “Yah
klo BBM gua ga tau As”
ASUKA :
“Telegram ada ga?”
ARATA : “Tau
deh, dulu dia di panggilnya Bule soalnya putih”
ASUKA :
“Putih dari mana, orang dekil gitu”
ARATA :
“Dulunya dia putih sekarang aja gara-gara kerja di lapangan jadi
dekil”
dekil”
Terpaksa
harus cari sendiri yang penting dah tau namanya Akihiko. Setalh itu Saat aku
buka Telegram yang menyatukan ku dengan semua karyawan di kantorku. Sepupuku
ngeshere di Telegram foto Akihitu dan temnanya d dalam mobil untuk memberi tahu
salah satu temenku yang bernama KA Daichi yang sedikit kecewean.
DAISUKE :
“Pilih Chi”
DAICHI : “Aduh
lola ky elo Ke”
ASUKA : “Pilih
Akihiko ah”
Obrolan
dengan Daichi tentang Akihiko pun berlanjut di pesan pribadi, sebelumnya memang
sering cerita banyak tentang semua pria yang dekat denganku dengannya contohnya
saat aku dengan Atsushi, Pria yang sempat merebuh hatiku namun dia bilang
padaku dia masih ingin usaha dulu untuk dapetin kekasih lamanya itu lah yang
membuat aku mundur.